Tag Archives: Ragam

Menentukan Jenis Batik yang Akan Dijual

Standar

Motif batik yang ada sekarang ini sangat beragam dan dari cara pembuatannya pun sangat beragam. Jika ingin lebih spesifik bisnis batiknya, bisa saja Anda mengkhususkan pada motif dan jenis batik tertentu. Misalnya saja Anda mengkhususkan diri menjual produk batik Lasem dari Solo baik itu berupa batik tulis atau batik cap. Atau Anda bisa mengkhususkan diri menjual batik Cirebon dengan berbagai macam jenis batik yang dimilikinya.

Kekhususan penjualan batik bisa menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh pebisnis batik lainnya. Buatlah ciri khas yang kira-kira sangat menarik untuk konsumen dan belum dimiliki oleh pebisnis batik yang lain. Konsumen akan mudah mengingat batik yang Anda hasilkan.

Jika jenis batik yang Anda pakai sama dengan pebisnis batik lainnya, Anda bisa saja mengkhususkan diri membuat jenis pakaian batik tertentu saja. Misalnya, Anda khusus membuat pakaian batik untuk wanita. Di situ Anda akan menjual dan membuat pakaian wanita mulai dari pakaian sehari-hari, pakaian pesta, atau bahkan pakaian tidur dari batik. Model pakaian juga harus selalu inovatif agar konsumen tidak kuno saat memakai batik yang Anda hasilkan. Model-modelnya harus selalu mengikuti zaman karena motif batik sekarang banyak yang kontemporer dan bahannya yang mudah dibuat sesuai dengan model baju jaman sekarang. Begitu juga halnya dengan bisnis yang menggunakan batik sebagai bahan dasar selain dibuat pakaian.

Kita harus membuat produk kita lebih unggul dari pesaing-pesaing kita dan produk yang kita jual harus mempunyai nilai lebih dibandingkan produk pesaing kita. Apakah itu dari bahan baku yang dipakai atau dari teknologi yang kita pakai untuk membuat produk kita. Kemasan produk yang kita miliki juga harus menarik minat calon konsumen untuk membelinya. Jangan sampai kita memiliki produk yang bagus, tetapi cara menyimpan atau mendisplay produk tidak menarik sehingga produk yang kita miliki kelihatan biasa saja dan sama seperti produk pesaing. Hal itu bisa merugikan kita nantinya. Kemasan produk yang bagus akan menunjang penampilan produk di mata calon konsumennya.

Untuk itu, Anda harus selalu mengikuti perkembangan fashion yang ada kemudian Anda harus selalu jeli menangkap keinginan pasar yang ada sekarang ini. Jangan sampai Anda kalah langkah dengan pebisnis lainnya. Buatlah model yang bisa mencirikan itu adalah buatan Anda sendiri dan model tersebut anda pertama kali mengeluarkannya.

Jenis batik cap juga bisa Anda buat menjadi cantik dan menjadi barang incaran pelanggan jika Anda bisa mengolahnya menjadi sesuatu yang menarik bagi konsumen. Harga batik cap memang lebih murah ketimbang batik tulis sehingga memungkinkan Anda menangkap pasar yang lebih luas lagi. Bukan berarti jika Anda menggunakan batik tulis, pasar Anda menjadi sedikit. Hanya saja yang perlu diperhatikan dan ditentukan adalah Anda harus menentukan pasar seperti apa yang akan Anda tuju. Selanjutnya, produk yang Anda hasilkan akan sesuai dengan pasar yang akan Anda tuju nantinya.

www.BatikSolo.asia

Perkembangan Bisnis Batik

Standar

Tempat Toples MasjidSeiring dengan perkembangan batik yang ada di Indonesia, bisnis batik menjadi salah satu usaha yang diminati orang saat ini. Apalagi dengan ditetapkannya batik sebagai salah satu warisan budaya Indonesia oleh UNESCO (United Nations Educational Scientific and Cultural Organization), sudah seharusnya kita sebagai bangsa Indonesia bangga memilikinya.

Kalau dulu batik mempunyai image hanya dipakai oleh orang-orang tua dengan motif tradisional, sekarang kalangan orang muda tidak canggung untuk memakai batik. Saat ini corak dan warna batik sangat beragam dan kelihatan lebih modern dengan desain-desain yang tidak kalah dengan pakaian non batik.

Bisnis batik sekarang ini tidak, hanya tumbuh di sentra-sentra industri batik saja tetapi juga tumbuh di tempat yang jauh dari industri batik. Dengan kemudahan-kemudahan yang didapat, banyak orang mencoba peruntungan dengan berbisnis batik, baik itu membuka showroom usaha sendiri dengan memproduksi batik dari mulai bahan mentah sampai bahan jadi yang diproduksi sendiri. Atau ada juga yang menjadi reseller dengan mengambil produk dari produsen batik yang lebih besar dengan kemudahan-kemudahan pembayaran dan harga yang biasanya berbeda dengan harga retail dipasaran.

Batik sekarang ini dijual tidak hanya berupa lembaran kain tetapi juga sudah diolah menjadi barang jadi yang siap pakai oleh konsumen. Bahkan pemanfaatan produksi barang jadi seperti pakaian, kain sisanya bisa digunakan untuk pembuatan berbagai produk seperti gantungan kunci, tas kain perca batik, dompet koin batik, dan lain-lain. Hal ini tentu saja menimbulkan pertambahan diversifikasi usaha di bidang batik. Memang perlu sedikit kreativitas dalam mengolahnya tetapi bukan hal yang sulit juqa bagi Anda untuk mencobanya.

Batik sekarang bahkan dijadikan inspirasi bagi desainer-desainer terkenal dalam pembuatan karyanya. Bahkan ada yang mengkhususkan diri mendesain dengan batik dan tentu saja hal ini bisa menjadi mahakarya karena harganya pasti mahal. Hal ini baik untuk meningkatkan gengsi dari batik itu sendiri, bahkan batik yang terbuat dari sutera dan mempunyai desain yang khusus harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah dan pasarnya tentu saja ada. Kalangan tertentu biasanya menginginkan desain khusus yang berbeda sama sekali dengan yang ada di pasaran.

Jadi pasar batik sebenarnya sangat luas dari mulai kalangan bawah, menengah, dan atas. Potensi pasar dari masing-masing segmen sangat potensial tinggal bagaimana kita mengolah pasar yang potensial itu menjadi keuntungan bagi kita nantinya. Penggunaan batik sudah bergeser dari hanya digunakan pada acara resmi menjadi digunakan sebagai pakaian sehari-hari. Hal ini membuat bisnis batik juga perkembang pesat, bahkan tidak sekedar pakaian batik tetapi juga perlengkapan, sehari-hari yang terbuat dari batik.

www.BatikSolo.asia

Batik Madura

Standar

Batik Madura

Madura ternyata bukan hanya terkenal karena karapan sapi dan sebagai penghasil garam, tetapi juga terkenal dengan batiknya. Batik Madura merupakan salah satu kekayaan batik di Indonesia. Batik Madura mempunyai ciri khas yang membedakan dengan batik-batik lain yang ada di Indonesia. Warna-warnanya cerah seperti biru, kuning, merah, dan hijau. Motif batik yang sangat beragam dan mencerminkan ciri masyarakat Madura adalah salah satu khas dari batik Madura. Bahan batik ini mulai dari bahan katun hingga sutra dengan harga sangat beragam.

Motif batik Madura memiliki banyak ragam, beberapa di antaranya sessek, rawon, carcena, memba, katupat, truki melati, okel, kembang pot, pereng basa, ramok, dan lain-lain. Menurut beberapa literatur, motif batik Madura jumlahnya ratusan. Saat ini sudah banyak motif batik Madura yang dimodifikasi sehingga batik yang dibuat bukan hanya motif tradisional tetapi juga sudah diaplikasikan dengan motif-motif baru. Pewarnaan batik juga masih ada yang menggunakan warna alami, misalnya untuk mendapatkan warna merah bisa didapatkan dari mengkudu dan tingi, warna biru dari daun tarum, dan lain-lain. Sentra pembuatan batik di Madura yang terkenal terdapat di daerah Tanjung Bumi, Kabupaten Bangkalan Madura.

www.BatikSolo.asia

Batik Indramayu

Standar

Batik Indramayu

Batik Indramayu atau batik dermayon sangat erat kaitannya dengan batik paoman karena di sini terdapat perajin batik dan merupakan pusat batik Indramayu. Sentra batik Indramayu terdapat di daerah Paoman, daerah Pabean Udik, Desa Penganjang, Desa Terusan, dan Desa Pajirikan. Batik Indramayu termasuk dalam batik pesisir karena ragam motifnya kebanyakan menggambarkan kegiatan masyarakat pesisir. Indramayu merupakan kota pelabuhan yang melakukan jual-beli dengan pedagang-pedagang dari Cina sehingga motif batik yang ada pun terpengaruh dari Cina.

Motif batik Indramayu banyak mendapatkan pengaruh dari Arab, Cina, dan daerah Jawa Tengah serta Jawa Timur. Ciri batik Indramayu adalah ragam flora dan fauna juga motif batik Indramayu kebanyakan menggambarkan kegiatan nelayan di tengah laut. Ada juga motif batik Indramayu yang menggambarkan kegiatan sehari-hari seperti motif swastika, merak ngibing, kereta kencana, dan jati rombeng. Motif yang mencirikan batik Indramayu antara lain kembang gunda (motif ini menggambarkan tumbuhan yang hidup di pinggir pantai), etong (motif ini menggambarkan beberapa satwa laut seperti ikan, udang, cumi, kepiting, dan lain-lain yang dibawa pulang oleh nelayan), ganggeng (motif ini menggambarkan ganggang laut yang terdapat di pantai utara Jawa), kapal kandes (motif ini menggambarkan kapal nelayan yang sedang berada pada batu yang sedang terdampar), dan loksan. Warna batik Indramayu adalah biru tua atau coklat tua.

Motif batik yang tercatat sekarang ini berjumlah ratusan dan sudah banyak yang dipatenkan. Motif batik masing-masing mempunyai sejarah dan ciri khasnya masing-masing. Motif-motif dan desain tersebut harus terus dikembangkan agar sesuai dengan perkembangan zaman. Sudah mulai banyak pelaku industri yang, memanfaatkan berbagai sarana untuk mempromosikan hasil batiknya ke luar daerah Indramayu. Baik itu ikut melakukan pameran di Indonesia maupun di luar negeri, selain bisa mengembangkan pasar batiknya juga ikut melestarikan budaya bangsa dan mengenalkan keragaman batik di Indonesia.

www.BatikSolo.asia

Batik Garut

Standar

Batik Garut

Usaha batik Garut merupakan warisan turun-temurun dan sudah berkembang sejak sebelum masa kemerdekaan. Batik Garut terkenal dengan sebutan batik tulis Garutan yang biasanya berbentuk sinjang atau kain panjang walaupun bisa digunakan juga untuk keperluan lainnya.

Motif batik Garut antara lain motif limar dan merak ngibing (motif ini menggambarkan sepasang burung merak sedang menari). Motif batik Garut yang lainnya adalah bentuk flora dan fauna. Motif khas batik Garut lainnya antara lain motif turih oncom, rereng apel, dan kawung ece. Selain itu, ada motif-motif yang telah mengalami modifikasi dalam batik Garut antara lain lereng udanq, lereng eneng, siku seling, cupat manggu, barong kembang, rereng calung, kumeli bunga, dan lain-lain. Ciri khas warna batik Garut biasanya warna-warna cerah, didominasi warna dasar batik Garut adalah warna krem, biru, dan soga agak merah, kadang terdapat juga warna ungu pada corak batik Garut. Bentuk geometrik juga terdapat dalam ragam hiasan dari batik Garut ini, bentuk ragam hiasan ini mengarah ke bentuk diagonal dan bentuk kawung atau belah ketupat.

Sentra batik Garut sekarang ini terdapat di daerah Garut kota di jalan Papandayan dan Kampung Sisir. Batik Garut mengalami masa kejayaan dengan banyaknya pelaku usaha di bidang batik Garut antara tahun 1967 sampai tahun 1985. Motif batik Garut ada ratusan dan beberapa di antaranya sekarang ini sudah dipatenkan. Kategori untuk batik Garut yang dilakukan oleh pelaku industri batik Garut dibagi menjadi 3 kategori. Ini untuk mempermudah mengenali batik Garut berdasarkan cara pembuatannya. Yang pertama adalah batik Garut berlogo emas yang berarti batik itu batik tulis, yang kedua adalah batik Garut berlogo perunggu yang berarti batik itu batik semi tulis dan yang ketiga adalah batik Garut berlogo perak yang berarti batik itu batik printing.

Batik Garut seperti batik yang lainnya mengalami masa surut karena adanya serbuan batik cap dari negara lain yang lebih murah harganya. Tetapi sekarang ini untuk lebih mengenalkan batik Garut ke masyarakat, pemerintah berpartisipasi dengan mewajibkan pemakaian seragam batik pada hari tertentu di lingkungan pemerintah dan mengadakan lomba seperti lomba busana batik Garut atau lomba desain batik Garut.

www.BatikSolo.asia

Tips Belanja Batik

Standar

Batik terlihat sangat menggoda. Apalagi kalau kita sedang berada di daerah wisata batik yang menyediakan berbagai pilihan dari ragam, bentuk, corak, kualitas, hingga harga. Untuk dapat berbelanja secara efektif dan efesien, ada beberapa tips belanja yang harus kita ikuti.

1. Proses Pembuatan.

Proses pembuatan batik akan mempengaruhi harga dan kualitas kain batik yang dihasilkan. Batik tulis yang dikerjakan dengan tangan membutuhkan waktu dan ketelitian yang lebih sehingga harganya cenderung lebih mahal. Lain halnya dengan batik cap atau batik sablon (printing) yang dikerjakan secara massal, harganya tentu akan lebih bersahabat di kantong.

2. Tiap Motif Ada Artinya.

Secara garis besar, motif batik dibagi menjadi dua jenis, yaitu motif tradisional (keraton) dan pesisiran. Batik tradisional biasanya memiliki aturan (pakem), karena setiap motif memiliki makna tertentu.

Oleh karena itulah, motif batik tertentu dipakai pada acara adat, bahkan beberapa di antaranya hanya boleh dikenakan oleh kalangan tertentu, biasanya anggota keluarga keraton. Sedangkan motif pesisiran sudah merupakan campuran budaya lokal dan budaya asing sehingga motifnya lebih beragam dan penggunaannya tidak dibatasi.

Namun di masa kini, hampir semua motif boleh digunakan oleh masyarakat umum. Namun, ada batik tradisional yang hanya boleh dikenakan oleh keluarga keraton sesuai dengan tingkatan kebangsawanannya.

Aturan dalam mengenakan batik sekarang lebih longgar. Meskipun begitu, alangkah baiknya kalau kita mengerti arti filosofis di balik motif batik. Tujuannya agar kita tidak salah menggunakan motif batik pada kesempatan tertentu.

3. Kualitas dan Bahannya.

Kualitas bahan juga merupakan salah satu hal penting dalam penentuan harga kain atau busana batik. Jika terbuat dari sutera, tentu saja harganya akan lebih mahal dibandingkan dengan kain batik yang terbuat dari katun.

4. Periksa Anggaran.

Saat hendak membeli batik, yang harus kita perhatikan juga adalah anggaran. Periksalah anggaran baik-baik dan tentukan berapa yang akan kita belanjakan, terutama bila kita sedang berada di daerah wisata batik yang menawarkan berbagai macam jenis dan pilihan batik yang terlihat menggoda hati.

5. Kain atau Busana Jadi.

Saat kita berada di tempat penjualan batik, kita sering bingung hendak memilih kain batik atau busana jadi. Membeli busana lebih praktis dan bisa langsung dicoba untuk merasakan cocok tidaknya dengan tubuh kita.

Kalau memutuskan untuk membeli kain batik, pikirkan lagi dengan sungguh-sungguh. Ada motif-motif tertentu yang tidak cocok untuk diolah sebagai pakaian. Ada beberapa jenis corak yang hanya cocok untuk pakaian bawah saja. Oleh karena itu, pandai-pandailah memilih batik yang coraknya sesuai untuk bahan busana.

6. Harga Mahal Tidak Jaminan Batik Tulis

Ada yang beranggapan batik dengan harga mahal pastilah batik tulis dengan corak halus yang tahan lama. Jangan keliru dengan persepsi itu. Batik-batik cap maupun printing sekarang ini banyak mengikuti corak batik tulis dan kadang-kadang bisa lebih halus dari batik tulis.

Oleh karena itu, pastikan untuk menanyakan pada penjualnya. Batik tulis, bagaimana pun halusnya, pasti akan terdapat garis-garis khusus yang dapat dikenali sebagai produk olahan tangan. Sangat berbeda dengan batik cap maupun batik printing yang sangat halus.

Walaupun agak susah membedakan batik tulis dengan batik lainnya, cobalah cermati beberapa hal ini. Pada batik tulis, setiap gambar dan motifnya tidak sama persis (asimetris) ada bagian yang terlalu kecil dan ada bagian yang terlalu besar. Cecek-cecek dan isen-isen dalam tiap gambar juga tidak sama besarnya.

Selain itu, yang tidak dapat ditiru oleh batik cap atau batik printing adalah aroma batik tulis sangat khas. Ini disebabkan karena batik tulis tersebut disoga atau diwarnai dengan kulit-kulit kayu, seperti kayu tingi untuk warna hitam dan kayu teger untuk warna kuning, kayu jambal untuk warna cokelat, serta daun tom dan akarnya untuk warna biru.

Mori yang biasa dipakai pun lebih berat dibanding dengan mori untuk jenis batik lainnya. Semakin kecil dan rumit motifnya, biasanya batik itu semakin halus.

Artikel Terkait :

Proses Pembuatan Batik

Standar

Proses Pembuatan Batik

Dari dulu hingga sekarang, proses pembuatan batik tidak banyak mengalami perubahan. Kegiatan membatik merupakan salah satu kegiatan tradisional yang terus dipertahankan agar tetap konsisten seperti bagaimana asalnya. Walaupun motif dan corak batik di masa kini sudah beraneka ragam, proses pembuatan batik pada dasarnya masih sama. Berikut ini adalah uraian lebih detailnya:

A. Perlengkapan Membatik

Perlengkapan membatik tidak banyak mengalami perubahan. Dilihat dari peralatan dan cara mengerjakannya, membatik dapat digolongkan sebagai suatu kerja yang bersifat tradisional.

1) Gawangan

Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu dibatik. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu. Gawangan harus dibuat sedemikian rupa hingga kuat, ringan, dan mudah dipindah-pindah.

2) Bandul

Bandul dibuat dari timah, kayu, atau batu yang dimasukkan ke dalam kantong. Fungsi pokok bandul adalah untuk menahan agar mori yang baru dibatik tidak mudah tergeser saat tertiup angin atau tertarik oleh si pembatik secara tidak sengaja.

3) Wajan

Wajan adalah perkakas utuk mencairkan malam. Wajan dibuat dari logam baja atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain.

4) Kompor

Kompor adalah alat untuk membuat api. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor berbahan bakar minyak. Namun terkadang kompor ini bisa diganti dengan kompor gas kecil, anglo yang menggunakan arang, dan lain-lain. Kompor ini berfungsi sebagai perapian dan pemanas bahan-bahan yang digunakan untuk membatik.

5) Taplak

Taplak adalah kain untuk menutup paha si pembatik agar tidak terkena tetesan malam panas sewaktu canting ditiup atau waktu membatik.

6) Saringan Malam

Saringan adalah alat untuk menyaring malam panas yang memiliki banyak kotoran. Jika malam tidak disaring, kotoran dapat mengganggu aliran malam pada ujung canting. Sedangkan bila malam disaring, kotoran dapat dibuang sehingga tidak mengganggu jalannya malam pada ujung canting sewaktu digunakan untuk membatik.

Ada bermacam-macam bentuk saringan, semakin halus semakin baik karena kotoran akan semakin banyak tertinggal. Dengan demikian, malam panas akan semakin bersih dari kotoran saat digunakan untuk membatik.

7) Canting

Canting adalah alat yang dipakai untuk memindahkan atau mengambil cairan, terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya. Canting ini dipakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Saat ini, canting perlahan menggunakan bahan teflon.

8 )  Mori

Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas mori bermacam-macam dan jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Mori yang dibutuhkan disesuaikan dengan panjang pendeknya kain yang diinginkan.

Tidak ada ukuran pasti dari panjang kain mori karena biasanya kain tersebut diukur secara tradisional. Ukuran tradisional tersebut dinamakan kacu. Kacu adalah sapu tangan, biasanya berbentuk bujur sangkar.

Jadi, yang disebut sekacu adalah ukuran persegi mori, diambil dari ukuran lebar mori tersebut. Oleh karena itu, panjang sekacu dari suatu jenis mori akan berbeda dengan panjang sekacu dari mori jenis lain.

Namun di masa kini, ukuran tersebut jarang digunakan. Orang lebih mudah menggunakan ukuran meter persegi untuk menentukan panjang dan lebar kain mori. Ukuran ini sudah berlaku secara nasional dan akhirnya memudahkan konsumen saat membeli kain batik. Cara ini dapat mengurangi kesalahpahaman dan digunakan untuk menyamakan persepsi di dalam sistem perdagangan.

9) Malam (Lilin)

Malam (lilin) adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak habis (hilang) karena pada akhirnya malam akan diambil kembali pada proses mbabar, proses pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam (lilin) biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat diserap kain, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorodan.

10) Dhingklik (Tempat Duduk)

Dhingklik (tempat duduk) adalah tempat untuk duduk pembatik. Biasanya terbuat dari bambu, kayu, plastik, atau besi. Saat ini, tempat duduk dapat dengan mudah dibeli di toko-toko.

11) Pewarna Alami

Pewarna alami adalah pewarna yang digunakan untuk membatik. Pada beberapa tempat pembatikan, pewarna alami ini masih dipertahankan, terutama kalau mereka ingin mendapatkan warna-warna yang khas, yang tidak dapat diperoleh dari warna-warna buatan. Segala sesuatu yang alami memang istimewa, dan teknologi yang canggih pun tidak bisa menyamai sesuatu yang alami.

Itulah jenis perlengkapan membatik yang harus ada. Proses membatik memerlukan waktu yang cukup lama, terlebih kalau kain yang dibatik sangat luas dan coraknya cukup rumit.

B. Proses Membatik

Di masa kini, pengusaha batik juga menyediakan pendidikan batik kilat pada anak-anak sekolah dan masyarakat umum. Yang diajarkan adalah tata cara membatik dengan benar, dan biasanya menggunakan kain selebar saputangan sebagai percobaan. Dengan demikian, proses membatik itu dapat dikerjakan hanya dalam beberapa jam dan biaya yang diperlukan pun sangat kecil. Tradisi ini sangat bagus untuk memperkenalkan proses membatik kepada masyarakat, terutama generasi muda.

Berikut ini adalah proses membatik yang berurutan dari awal hingga akhir. Penamaan atau penyebutan cara kerja di tiap daerah pembatikan bisa berbeda-beda, tetapi inti yang dikerjakannya adalah sama.

1) Ngemplong

Ngemplong merupakan tahap paling awal atau pendahuluan, diawali dengan mencuci kain mori. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kanji. Kemudian dilanjutkan dengan pengeloyoran, yaitu memasukkan kain mori ke minyak jarak atau minyak kacang yang sudah ada di dalam abu merang. Kain mori dimasukkan ke dalam minyak jarak agar kain menjadi lemas, sehingga daya serap terhadap zat warna lebih tinggi.

Setelah melalui proses di atas, kain diberi kanji dan dijemur. Selanjutnya, dilakukan proses pengemplongan, yaitu kain mori dipalu untuk menghaluskan lapisan kain agar mudah dibatik.

2) Nyorek atau Memola

Nyorek atau memola adalah proses menjiplak atau membuat pola di atas kain mori dengan cara meniru pola motif yang sudah ada, atau biasa disebut dengan ngeblat. Pola biasanya dibuat di atas kertas roti terlebih dahulu, baru dijiplak sesuai pola di atas kain mori. Tahapan ini dapat dilakukan secara langsung di atas kain atau menjiplaknya dengan menggunakan pensil atau canting. Namun agar proses pewarnaan bisa berhasil dengan baik, tidak pecah, dan sempurna, maka proses batikannya perlu diulang pada sisi kain di baliknya. Proses ini disebut ganggang.

3) Mbathik

Mbathik merupakan tahap berikutnya, dengan cara menorehkan malam batik ke kain mori, dimulai dari nglowong (menggambar garis-garis di luar pola) dan isen-isen (mengisi pola dengan berbagai macam bentuk). Di dalam proses isen-isen terdapat istilah nyecek, yaitu membuat isian dalam pola yang sudah dibuat dengan cara memberi titik-titik (nitik). Ada pula istilah nruntum, yang hampir sama dengan isen-isen, tetapi lebih rumit.

4) Nembok

Nembok adalah proses menutupi bagian-bagian yang tidak boleh terkena warna dasar, dalam hal ini warna biru, dengan menggunakan malam. Bagian tersebut ditutup dengan lapisan malam yang tebal seolah-olah merupakan tembok penahan.

5) Medel

Medel adalah proses pencelupan kain yang sudah dibatik ke cairan warna secara berulang-ulang sehingga mendapatkan warna yang diinginkan.

6) Ngerok dan Mbirah

Pada proses ini, malam pada kain dikerok secara hati-hati dengan menggunakan lempengan logam, kemudian kain dibilas dengan air bersih. Setelah itu, kain diangin-anginkan.

7) Mbironi

Mbironi adalah menutupi warna biru dan isen-isen pola yang berupa cecek atau titik dengan menggunakan malam. Selain itu, ada juga proses ngrining, yaitu proses mengisi bagian yang belum diwarnai dengan motif tertentu. Biasanya, ngrining dilakukan setelah proses pewarnaan dilakukan.

8 )  Menyoga

Menyoga berasal dari kata soga, yaitu sejenis kayu yang digunakan untuk mendapatkan warna cokelat. Adapun caranya adalah dengan mencelupkan kain ke dalam campuran warna cokelat tersebut.

9) Nglorod

Nglorod merupakan tahapan akhir dalam proses pembuatan sehelai kain batik tulis maupun batik cap yang menggunakan perintang warna (malam). Dalam tahap ini, pembatik melepaskan seluruh malam (lilin) dengan cara memasukkan kain yang sudah cukup tua warnanya ke dalam air mendidih. Setelah diangkat, kain dibilas dengan air bersih dan kemudian diangin-arginkan hingga kering. Proses membuat batik memang cukup lama. Proses awal hingga proses akhir bisa melibatkan beberapa orang, dan penyelesaian suatu tahapan proses juga memakan waktu. Oleh karena itu, sangatlah wajar jika kain batik tulis berharga cukup tinggi.

www.BatikSolo.asia

Batik Motif Burung Huk

Standar

Motif Batik Burung Huk

Bentuk dasar ragam hias motif burung huk adalah seekor anak burung yang baru menetas, menggeleparkan kedua sayapnya yang masih lemah, berusaha lepas dari cangkang telurnya, serta separuh badan dan kedua kakinya masih berada di dalam cangkang. Motif burung huk juga sering disebut dengan motif burung merak.

Ide dasarnya adalah pandangan hidup tentang kemana jiwa manusia sesudah mati. Dan gambaran tersebut disimpulkan bahwa kematian hanyalah kerusakan raga, sedangkan jiwanya tetap hidup menemui Sang Pencipta. Keunikan motif ini adalah ia selalu hadir bersama dengan motif lainnya, misalnya ceplokan sebagai selingan motif parang, dalam bentuk yang berbaur dengan motif lainnya.

www.BatikSolo.asia

Batik Motif Ceplok

Standar

Motif Batik Ceplok

Bentuk pola ceplok sangat kuno adalah pola kawung. Pola dengan motif-motif ceplok ini terinspirasi oleh bentuk buah kawung (buah atap atau buah aren) yang dibelah empat. Keempat bagian buah bersama intinya itu melambangkan empat arah (penjuru) utama dalam agama Budha.

Pada dasarnya, ceplok merupakan kategori ragam hias berdasarkan pengulangan bentuk geometri, seperti segi empat, empat persegi panjang, bulat telur, atau pun bintang. Ada banyak varian lain dari motif ceplok, misalnya ceplok sriwedari dan ceplok keci. Batik truntum juga masuk kategori motif ceplok. Selain itu, motif ceplok juga sering dipadupadankan dengan berbagai bentuk motif lainnya untuk mendapat corak dan motif batik yang lebih indah.

www.BatikSolo.asia

Penggolongan Corak Batik Berdasarkan Bentuknya

Standar

Penggolongan Corak Batik Berdasarkan Bentuknya

Secara garis besar, corak batik berdasarkan bentuknya dibagi menjadi dua golongan, yaitu golongan ragam hias geometris dan non geometris.

a) Corak Hias Geometris

Corak hias geometris adalah corak hias yang mengandung unsur-unsur garis dan bangun, seperti garis miring, bujur sangkar, persegi panjang, trapesium, belah ketupat, jajaran genjang, lingkaran, dan bintang, yang disusun secara berulang ulang membentuk satu kesatuan corak. Yang termasuk ragam hias gemoetris adalah sebagai berikut:

1. Corak Ceplok

Corak ceplok atau ceplokan adalah corak-corak batik yang didalamnya terdapat gambaran-gambaran bentuk lingkaran, roset, binatang, dan variasinya. Beberapa nama corak ceplok yaitu ceplok nogo sari, ceplok supit urang, ceplok truntum, dan ceplok cakra kusuma.

2. Corak Ganggong

Banyak orang menganggap corak ganggong adalah corak ceplok karena sepintas hampir sama. Namun kalau diperhatikan dengan detail, akan terlihat perbedaan antara corak ganggong dengan corak ceplok. Biasanya orang yang paham batik akan memerhatikan perbedaan ini, terutama bila batik akan digunakan untuk kepentingan tertentu.

Ciri khas yang membedakan corak ganggong dengan ceplok adalah adanya bentuk isen yang terdiri atas seberkas garis yang panjangnya tidak sama, dan ujung garis yang paling panjang berbentuk serupa tanda +. Nama-nama corak ganggong antara lain ganggong arjuna, ganggong madusari, dan ganggong sari.

3. Corak Parang dan Lereng

Corak parang merupakan salah satu corak yang sangat terkenal dalam kelompok corak garis miring. Corak ini terdiri atas satu atau lebih ragam hias yang tersusun membentuk garis-garis sejajar dengan sudut kemiringan 45º. Contoh corak parang dan lereng adalah parang rusak dan lereng ukel.

4. Corak Banji

Corak banji berdasar pada ornamen swastika, dibentuk atau disusun dengan menghubungkan swastika pada garis-garis, sehingga membentuk sebuah corak. Swastika ini menggambarkan kekerasan yang diterima oleh masyarakat pada masa pendudukan Jepang di Indonesia.

Batik dengan corak banji memang berkembang pesat di saat terjadi penjajahan Jepang. Di masa kini, corak ini tetap digunakan untuk melambangkan perjuangan melawan ketidakadilan. Nama-nama corak banji antara lain banji guling, banji bengkok, banji kerton, dan banji lancip.

b) Corak Hias Nongeometris

Pola nongeometris merupakan pola dengan susunan tidak terukur, artinya polanya tidak dapat diukur secara pasti, meskipun dalam bidang luas dapat terjadi pengulangan seluruh corak. Pola yang termasuk ke dalam golongan pola ini yaitu:

1. Corak Semen

Ragam hias utama yang merupakan ciri corak semen adalah meru, suatu gubahan menyerupai gunung. Meru berasal dari nama Gunung Mahameru. Hakikat meru adalah lambang gunung atau tempat tumbuh-tumbuhan bertunas (bersemi) hingga corak ini disebut semen. Semen berasal dari kata dasar semi. Ragam hias utama semen adalah garuda, sawat, lar, maupun mirong. Contoh corak semen adalah semen jolen dan semen gurdha.

2. Corak Lung-lungan

Sebagian besar corak lung-lungan mempunyai ragam hias serupa dengan corak semen. Berbeda dengan corak semen, ragam hias corak lung-lungan tidak selalu lengkap dan tidak mengandung ragarn hias meru. Corak lung-lungan di antaranya adalah grageh waluh dan babon angrem.

3. Corak Buketan

Corak buketan mudah dikenali lewat rangkaian bunga atau kelopak bunga dengan kupu-kupu, burung, atau berbagai bentuk dan jenis satwa kecil yang mengelilinginya. Berbagai unsur tersebut tampil sebagai satu susunan yang membentuk satu kesatuan corak.

4. Corak Pinggiran

Corak ini disebut corak pinggiran karena unsur hiasannya terdiri atas ragam hias yang biasa digunakan untuk hiasan pinggir atau hiasan pembatas antara bidang yang memiliki hiasan dan bidang kosong pada dodot, kemben, dan udheg.

5. Corak Dinamis

Corak dinamis adalah corak-corak yang masih dapat dibedakan menjadi unsur-unsur corak, tetapi ornamen di dalamnya tidak lagi berupa ornamen-ornamen tradisional. Corak ini merupakan peralihan corak batik klasik dan modern.

Corak-corak ini terus mengalami perkembangan dan perluasan sehingga semakin memperbanyak corak batik di Indonesia. Namun secara umum, corak batik masih berkisar pada corak-corak tersebut. Selain untuk mengembangkan kreativitas, corak-corak baru dibuat untuk memperoleh pelanggan baru yang akan meningkatkan pemasaran.

www.BatikSolo.asia